Objek dan daya tarik Gunung/Kawah Papapndayan tersebut terdapat di Desa
Sirna Jaya dan Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut,
Propinsi Jawa Barat. Adapun pengelola objek tersebut adalah BKSDA Jabar
II. Sedangkan status kepemilikan tanahnya dikuasai oleh Departemen
Kehutanan.
Luas kawasan objek ini secara keseluruhan 7132 Ha, yang terdiri dari
Cagar Alam dengan luas 6807 Ha dan Taman Wisata Alam 225 Ha. Adapun
jenis gunung ini adalah jenis gunung berapi yang memiliki ketinggian
2622 m dari permukaan laut. Sedangkan jumlah kawah Papandayan ini
terdapat banyak kawah yang aktif, yang diantaranya ada 4 kawah yang
meletus pada tahun 2002 yaitu Kawah Baru, Kawah Nagklat dan Kawah 2002
(2).
Batas administrasi kawasan ini sebelah Utara yaitu Kecamatan
Pasirwangi dan Desa Kepakan, Baratnya Kabupaten Bandung, Selatan
Kecamatan Bungbulang dan Timurnya Kecamatan Cisurupan. Batas alam Gunung
Papandayan yaitu Utara, Barat, Selatan dan Timurnya adalah Kawasan
Perum Perhutani sebagai hutan produksi.
Dari kawasan ini ke Ibu Kota Kecamatan Cisurupan berjarak 9 km, dari
Ibu Kota Kabupaten Garut berjarak 24 km, dari Ibu Kota Propinsi
berjarak 84 km, dari Bandara Udara Husen Sastranegara berjarak 84 km,
dari Pelabuhan Laut Santolo (Pameungpeuk) 80 km, dari terminal
bus/angkot Guntur berjarak 24, dari Stasiun kereta api Cibatu berjarak
64 km dan dari akomodasi terdekat di Bayongbong berjarak 16 km yaitu
Penginapan Kondang Sari.
Topografi Gunung Papandayan berada di ketinggian 2170 m di atas
permukaan laut dengan konfigurasi umum lahannya bergunung, berbukit,
dataran dan lembah. Kemiringan lahannya yaitu curam di Cagar Alam,
landai di Taman Wisata Alam (TWA) dan agak curam di Cagar Alam dan TWA
serta kestabilan tanahnya baik yang berlokasi di Gunung Papandayan.
Jenis material tanah ialah tanah pegunungan.
Penyinaran matahari rata-rata ialah sedang dan ada pengaruh musim,
pada musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan. Kondisi lingkungan
kawasan ini sebagai berikut kulaitas lingkungan, kebersihan / sanitasi
dan bentang alamnya baik. Gunung Papandayan tidak ada pencemaran udara
dan pencemaran air, sedangkan untuk pencemaran bau ada yang berasal dari
belerang di TWA. Sedangkan untuk pencemaran sampah ada berasal dari
sampah pengunjung dan vandalisme di kawasan ini ada yang berasal dari
ulah pengunjungnya.
Di Papandayan ada kios yang berjumlah 10 buah yang terletak di deket
pintu masuk (loket karcis) yang melebar sepanjang lahan parkir ada 1
buah toko cinderamata di antara kios tersebut. Tempat parkirnya memiliki
luas 1 ha terletak di dekat pintu masuk yang dapat memuat 100 bus, 200
mobil dan motor yang jumlahnya sangat banyak. Kondisi tempat parkir
baik, lapisan permukaan beraspal, tanah, rumput dan krikil dengan
vegetasi peneduhnya cukup. Terdapat 1 buah toilet umum dengan kebersihan
/ sanitasi cukup dan kondisi bangunannya cukup. Ada sebuah shelter
dengan kebersihan / sanitasi cukup dan kondisinya cukup. Tempat sampah
ada 3 buah terletak di dekat lokasi parkir dengan kondisi cukup yang
berbentuk keranjang sampah. Bumi perkemahan ada 2 buah, yaitu Pondok
Salada berjarak 3 km dari pintu masuk ke arah puncak dengan luas 2 Ha
dan Camp David terletak di belakang parkiran dengan luas 1 ? Ha. Di bumi
perkemahan tersedia fasilitas tempat api unggun dan lapangan upacara.
Air bersih di Camp David dan TWA belum ada akibat gunung meletus
sedangkan di Pondok Salada terdapat Sungai Cisalada yang berupa mata
air. Tingkat kebersihan dan kondisi perkemahan di Gunung Papandayan
cukup.
Interpretation center ada 1 buah dengan tingkat kebersihan dan
kondisinya baik yang terletak di pos jaga atau loket. Terdapat pos jaga
warna yang berfungsi juga sebgai pos jaga dengan tingkat kebersihan dan
kondisinya baik.
Aksesbilitas di kawasan ini berupa jalan raya dari Garut
Pameungpeuk yang jenisnya jalan Propinsi dengan panjang 80 km dan
lebarnya 6m dengan kondisi cukup, jalan aksesnya termasuk dalam jenis
jalan Kabupaten Cisurupan TWA sepanjang 9 km dan lebar 5 km dengan
kualitas jalannya cukup dan jalan setapak dari tempat parkir ke kawah
sepanjang 1 km dan lebar jalannya bervariasi dengan kondisi kurang
akibat dari longsor. Jenis transportasi umum berupa bis pariwisata
(tidak jadwal), ada angkot yang khusus charteran bukan langsung (tidak
terjadawl) angkutan tradisional (pick up) dari Cisurupan ke kawah dan
ojeg dengan rute yang sama. Tarif yang berlaku dari Cisurupan ke TWA
untuk ojeg Rp. 6000,- per orang dan angkutan tradisional Rp. 3000,- per
orang.
Daya tarik Gunung Papandayan yang utama berupa kawah, panorama,
pegunungan dan perkemahan, semuanya ini dapat dilakukan di TWA Daya
tarik yang potensial berupa hutan terdapat di Cagar Alam (CA) yang
sifatnya khusus untuk penelitian dan pendidikan (dari ITB rutin
dilakukan tiap tahun) dan perkebunan terdapat di luar kawasan berupa
kebun the milik PTPN8 Sedep, Bandung.
Aktivitas yang utama dapat dilakukan yaitu traking, hiking,
fotografi dan rekreasi hutan yang semua ini dapat dilakukan di TWA.
Sedangkan aktivitas penunjangnya ialah penelitian fauna dan flora di CA
serta untuk piknik dan berkemah dapat di lakukan di TWA.
TWA memiliki flora yang dominan yaitu Suwagi dan Kiteke sedangkan
fauna yang dominan yaitu babi hutan dan burung. Dalam CA flora yang
dominan ialah Hiur, Puspa, Pasang Hura, Saninten, Jamaju dan Sega
sedangkan untuk fauna dominan adalah babi hutan, jenis burung, macan
kumbang dan tutul. Untuk TWA, babi hutan merupakan hewan berbahaya dan
untuk di CA berupa macan kumbang dan tutul. Flora langka di CA yaitu
Saninten dan untuk faunanya rusa, elang Jawa, Lutung dan Surili.
Kegiatan konservasi hewan dan tumbuhan dilakukan di CA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar