Senin, 06 Februari 2012

Greenpeace


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Industrialisasi merupakan sebuah proses yang mengolah bahan-bahan alam menjadi sebuah barang yang bernilai dengan menggunakan mesin. Dengan menggunakan peralatan mesin dalam mengolah barang, tentu saja banyak menggunakan sumber daya alam yang non-renewable, atau sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hal tersebut tentu saja akan berdampak kepada generasi-generasi penerus yang mungkin saja sumber daya alam tersbebut habis. Industrialisasi juga cenderung tidak bersahabat terhadap lingkungan sekitar. Terbukti ketika banyak pabrik-pabrik yang sembarangan membuang limbah industrinya ke sungai-sungai warga. Selain itu pula, di dalam mekanisme pabrik itu sendiri menghasilkan asap pabrik yang sangat hitam yang membuat polusi udara sekitar.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami mengenai keadaan lingkungan global yang di perjuangkan oleh Green Peace.


1.3. Permasalahan
1.3.1.      Bagaimanakah sejarah lahirnya Green Peace ?
1.3.2.      Bagaimanakah kegiatan Greenpeace di Asia Tenggara termasuk di Indonesia ?
1.3.3.      Bagaimanakah peranan Greenpace ?















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Greenpeace
Greenpeace adalah organisasi kampanye global yang bertindak untuk mengubah sikap dan perilaku, untuk melindungi dan melestarikan lingkungan dan mempromosikan perdamaian melalui[1][4]; membuat sebuah revolusi energi untuk mengatasi ancaman nomor satu yang dihadapi planet kita: perubahan iklim, menjaga laut kita dengan menantang perikanan boros dan merusak, dan menciptakan jaringan cadangan laut global, melindungi hewan-hewan dan hutan alam di dunia, tumbuhan dan orang-orang yang bergantung pada mereka, bekerja untuk pelucutan senjata dan perdamaian dengan menangani penyebab konflik dan menyerukan penghapusan semua senjata nuklir, menciptakan masa depan yang bebas racun dengan alternatif manufaktur yang lebih aman untuk bahan kimia berbahaya dalam produk saat ini, kampanye untuk pertanian berkelanjutan dengan menolak organisme rekayasa genetika, melindungi keanekaragaman hayati dan mendorong tanggung jawab pertanian sosial.
Pada umumnya industrialisasi dalam menghasilkan suatu barang produksi cenderung tidak memperhatikan keadaan dan kesehatan lingkungan sekitar. Banyak norma-norma lingkungan yang dilanggar dengan tujuan keuntungan semata. Manusia dan alam merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan satu dan yang lainnya, masing-masing memiliki fungsi yang saling memenuhi fungsi lainnya, simbiosis mutualisme. Apabila terjadi ketidak seimbangan antara manusia dan alam, maka banyak kerusakan-kerusakan yang akan merugikan lingkungan hidup kita.
Dalam kasus ini, Greenpeace merupakan salah satu New Social Movement (NSM) dikarenakan isu utama yang menjadi perbincangan mereka adalah isu tentang lingkungan  yang dilakukan dalam bentuk kampanye ketidak setujuan terhadap industrialisasi yang cenderung tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Isu lingkungan tersebut dibawa menjadi isu global dikarenakan setiap individu harus memperhatikan keadaan lingkungan sekita agar menjaga kelestarian hidup di masa yang akan dating

2.2. Sejarah Lahirnya Greenpeace
Asal mula Greenpeace dimulai dengan pembentukan formasi Don't Make A Wave Committee oleh sekelompok aktivis Kanada dan Amerika di Vancouver pada 1970. Nama komite ini diambil dari sebuah slogan yang digunakan selama protes terhadap uji coba nuklir Amerika Serikat pada akhir 1969, komite datang bersama-sama dengan sasaran menghentikan ujicoba pemboman nuklir bawah tanah tahap ke-dua dengan kode Canikkin, oleh militer AS dibawah pulau Amchitka, Alaska. Kapal ekspedisi pertama disebut Greenpeace I, kapal ekspedisi ke-dua disebut Greenpeace Too! [1]. Uji coba tidak berhasil dihentikan, tetapi komite telah membentuk dasar untuk aktivitas Greenpeace selanjutnya.
Bill Darnell adalah orang yang mengkombinasikan kata green (hijau) dan peace (damai), yang kemudian menjadi nama bagi organisasi ini.
Pada 4 Mei 1972, setelah Dorothy Stowe menyelesaikan masa jabatan ketua Don't Make A Wave Committee, organisasi ini kemudian secara resmi mengganti namanya menjadi "Yayasan Greenpeace". risa dwi cahyani kemudian sebagi direkturnya

2.3. Peran Greenpeace
Greenpeace sebagai organisasi yang berdiri sejak 1971 bertujuan memperjuangkan kelestarian lingkungan dan perdamaian dunia. Di mana ada kerusakan lingkungan, di situlah Greenpeace hadir menjadi saksi mata bagi dunia.
Greenpeace berhasil mengubah kebijakan pemerintahan dunia dari yang tidak berpihak pada pelestarian lingkungan dan perdamaian menjadi kebijakan yang pro-lingkungan dan perdamaian. Tonggak keberhasilan Greenpeace pertama adalah menghentikan percobaan nuklir Amerika Serikat di Amchitka Island, Alaska. Aksi Greenpeace mampu mengubah kebijakan AS. Pemerintah AS menghentikan percobaan senjata nuklir dikawasan itu dan memetakan kawasan itu sebagai kawasan lindung untuk burung-burung.
Bagaimana Greenpeace mampu bertahan selama kurang lebih 37 tahun? Jawabannya karena Greenpeace memegang teguh dan menjaga nilai-nilai dan prinsip-prinsip organisasi sejak awal berdiri dengan konsisten sehingga menjadi organisasi yang kuat selama lebih dari 30 tahun.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Organisasi Greenpeace
Greenpeace internasional sendiri dimulai pada tahun 1971, dengan dimotivasi oleh visi mereka atas dunia yang hijau dan damai. Greenpeace dipelopori oleh sebuah kelompok kecil dari para aktifis pelayaran dari Vancouver, Kanada, dengan kapal penangkap ikan yang sudah tua. Para aktivis ini, pendiri Greenpeace, percaya bahwa beberapa individu bisa membuat sesuatu yang beda.
Misi mereka adalah “bear witness” – atau yang menjadi saksi dan merekam pengrusakan lingkungan. Pada awalnya, misi ini dipakai dalam aksi protes atas pengujian nuklir di Amchitka, lepas pantai bagian barat Alaska. Prinsip aksi langhsung ini bersama dengan konfrontasi damai merupakan patokan dari tiap kampanye Greenpeace. Misi “bear witness” inilah yang kemudian menjadi salah satu prinsip dasar Greenpeace.Saat ini, Greenpeace merupakan sebuah organisasi internasional yang memprioritaskan kampanye lingkungan global. Greenpeace internasional berpusat di Amsterdam, Belanda dan Greenpeace telah mempunyai 2,8 juta pendukung di seluruh dunia dan kantor nasional serta daerah di 41 negara, termasuk negara-negara di Asia dan Asia Tenggara.
3.2.  Greenpeace di Asia Tenggara
Asia Tenggara sangat berarti bagi masa depan kelestarian planet bumi. Warisan kekayaan alami yang ada di wilayah ini patut diperjuangkan kelestariannya. Walau demikian, seiring bertumbuhnya sektor ekonomi dan industri secara pesat dalam 30 tahun terakhir ini juga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang cukup besar. Dampak lingkungan di wilayah ini juga meluas ke luar batas-batas negara Asia Tenggara. Degradasi lingkungan yang parah telah dialami seantero Asia Tenggara. Disamping krisis keuangan yang melanda Asia belum lama ini, polusi dan penghancuran sumber daya alam semakin parah, sementara perusahaan-perusahaan multinasional dan negara-negara industri mengarahkan wilayah ini untuk ekspansi operasi dan teknologi mereka yang merusak lingkungan. Yang semakin memperparah masalah ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat Asia mengenai kerusakan lingkungan dan lemahnya mekanisme demokrasi untuk memperkuat masyarakat dalam memengaruhi pengambilan keputusan. Melihat pentingnya potensi pembangunan dan ancaman di wilayah ini, dan dalam rangka konsolidasi dan pengembangan kampanyenya di Asia Tenggara, Greenpeace meningkatkan kegiatannya di wilayah ini.
Greenpeace sudah banyak bekerja di banyak wilayah di Asia, termasuk menghentikan importasi limbah berbahaya, menentang pengiriman radioaktif, berkampanye melawan terhadap pembinasaan hutan, melobi pemerintah mengenai isu-isu energi berkelanjutan dan menyoroti bahaya limbah pembakaran. Seringkali bersama dengan kelompok-kelompok lokal lainnya, Greenpeace telah menggalang kampanye sukses di Filipina, Taiwan, India, dan Indonesia. Greenpeace berkomitmen untuk mengembangkan keberadaan Asia pada akhir tahun 80-an dan awal 90-an, dan Greenpeace membuka kantor pertamanya di Jepang (1989) dan kemudian di Cina (1997). Penjajakan awal juga dilakukan di Asia Tenggara dengan fokus utama pada Indonesia dan Filipina.
Asia Tenggara merupakan posisi kunci untuk menentukan keamanan lingkungan global. Selama 30 tahun terakhir, Greenpeace telah sukses berkampanye di negara-negara industri untuk mengurangi dan menghapuskan polusi dan degradasi lingkungan. Tetapi, usaha-usaha dan capaian ini dapat dengan mudah diputarbalikkan pada saat perusahaan-perusahaan multinasional tersebut tetap mengekspor teknologi kotor yang mengakibatkan penurunan dampak lingkungan di wilayah ini. Dengan demikian, setelah penjajakan bertahun-tahun dan berkampanye di negara-negara kunci, akhirnya Greenpeace berhasil membuka kantor di wilayah ini. Greenpeace Asia Tenggara secara resmi didirikan pada tanggal 1 Maret 2000.
3.3. Kegiatan Greenpeace di Indonesia
Pada dasarnya, Greenpeace berpegang pada prinsip aksi tanpa kekerasan (non violence direct action), hal itu semata-mata untuk mengembalikan hak-hak sipil masyarakat. Dalam melakukan aksinya, Greenpeace bersandar pada ideologi penyelamatan lingkungan.
Banyak kegiatan penyelamatan lingkungan yang telah dilakukan Grenpeace Internasional maupun Greenpeace Indonesia sendiri. Kami akan memberikan beberapa contoh kegiatan yang telah dilakukan oleh GI.
Yang pertama, GI bersama LSM lingkuhan hidup yang lain, seperti WALHI (Friends of the Earth Indonesia) dan MANUSIA (Masyarakat Antinuklir Indonesia), menyerukan kepada pemerintah Indonesia menghentikan upaya-upaya untuk mengembangkan energi nuklir di Indonesia. Aksi tersebut dilakukan pada tanggal 10 November 2006 yang lalu. Ketiga LSM tersebut mengkritik perjanjian kerjasama program nuklir yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan Australia.
Mereka menyanggah pernyataan yang mengatakan bahwa program pengembangan nuklir tersebut dilakukan dengan tujuan damai dan dalam rangka kerjasama di bidang keamanan Indonesia-Australia. Mereka berpendapat bahwa, efek yang akan timbul dari program nuklir itu tidaklah hanya keamanan semata. Di kemudian hari, nuklir dapat menimbulkan terjadinya pelepasan radiasi yang mematikan dalam jumlah besar ke lingkungan. Materi radioaktif dapat secara terus menerus dibuang ke udara dan air. Hal itulah yang membuat penyebaran radiasi secara cepat dan meluas. Yang menjadi masalah utamanya adalah mengenai pembuangan limbah radioaktif.
Kegiatan lain yang mereka lakukan adalah mengadakan aksi damai di Departemen Kehutanan pada tanggal 11 Desember 2006 yang lalu. Greenpeace meminta agar mencabut “Izin Membunuh Hutan” yang diberikan pemerintah kepada HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Greenpeace menuntut pemerintah untuk mencegah kerusakan hutan lebih lanjut, dengan mencabut izin yang sudah ada dan berhenti memberikan izin baru bagi HPH.
Kegiatan yang ketiga, pada tanggal 2 Februari 2007 yang lalu, GI mengadakan Kampanye Energi Bersih dengan menyelenggarakan pameran yang berjudul “Clean Energy [R]evolution” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pemeran tersebut dibuka oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rahmat Witoelar. Tujuan dari pameran itu adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat umum mengenai bahaya energi kotor, terutama pembangkit listrik tenaga nuklir dan batubara, dampak dari perubahan iklim, serta memberikan solusi untuk menerapkan penggunaan energi yang dapat diperbaharui dan efiensi energi dalam kehidupan sehari-hari. Pameran yang berlangsung selama enam bulan itu, juga diadakan di Bandung, Semarang, Jepara, Surabaya, dan Denpasar.
Selain itu, di Bulan Desember ini Greenpeace akan mengadakan KTT mengenai perubahan iklim. KTT itu akan diadakan pada tanggal 3 – 14 Desember 2007 di Bali.
Semua kegiatan itu dilakukan Greenpeace tanpa bergantung pada sokongan dana pemerintah maupun perusahaan. Sejak tahun 1971, Greenpeace hanya mengandalkan dukungan dana dari masyarakat maupun lembaga tertentu.










BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Greenpeace merupakan organisasi (Non Goverment Organization) kampanye yang independen dan dalam aksinya, Greenpeace menggunakan konfrontasi kreatif dan tanpa kekerasan (non violence direct action). Greenpeace menggunakan ideologi penyelamatan lingkungan dalam kampanyenya. Hal tersebut dikarenakan GI sendiri hadir untuk mengungkapkan masalah lingkungan hidup serta mendorong solusi yang diperlukan untuk masa depan yang hijau dan damai.
Greenpeace internasional berpusat di Amsterdam, Belanda dan Greenpeace telah mempunyai 2,8 juta pendukung di seluruh dunia dan kantor nasional serta daerah di 41 negara, termasuk negara-negara di Asia dan Asia Tenggara.

4.2. Saran
Dari kesimpulan di atas penulis menyarankan agar kita semua dapat menjaga, merawat dan memelihara lingkungan. Ayo kita selamatkan bumi kita dan hentikan kerusakan lingkungan.


DAFTAR PUSTAKA
Martell, Luke, Ecology and Society a Introduction, Blackwell Publisher, Oxford: 1994
Dwi Susilo, Rachmad.K, Sosiologi Lingkungan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta:2008
Sunarto, Kamanto, Pengantar Sosiologi, FE UI, Depok: 2004












Tidak ada komentar:

Posting Komentar