Dana
Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi
internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial global dan
menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah
keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. Salah satu misinya adalah
membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan
sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan-kebijakan
tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara.
Sejarah Lahirnya IMF
Pada saat akhir Perang Dunia II
tersebut, ekonomi cenderung mengerucut pada satu tumpuan kekuatan, Amerika
Serikat (AS). Britania Raya mengalami kebangkrutan ekonomi akibat resesi sejak
akhir abad ke-19 dengan kehilangan cadangan emasnya. Eropa Barat hancur sebagai
akibat perang dunia. Demikian juga dengan Jepang. Dan tidak ada negara satu pun
di dunia yang cukup kuat, kecuali AS.
AS menjadi kekuatan ekonomi tunggal
pada saat itu dengan memiliki cadangan emas mencapai 65 persen dari seluruh
dunia. Dia juga menjadi pemimpin dalam Perang Dunia II dan menang. AS juga,
yang secara fisik, tidak tersentuh dan terseret menjadi medan perang, kecuali wilayah
Hawai yang dihajar bom oleh Jepang.
Atas dasar peta kekuatan tersebut,
kesepakatan Bretton Woods sangat kental dengan nuansa peran AS dalam mengatur
tatanan ekonomi dunia. Salah satunya, peran dolar AS sebagai satu-satunya alat
pembayaran dunia. Pada saat itu, setiap mata uang ditetapkan nilai berdasarkan
cadangan emas masing-masing negara dan kemudian menetapkan nilai tukar mata
uang terhadap dolar AS berdasarkan nilai paritasnya terhadap emas
masing-masing.
International Monetary Fund (IMF)
muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton Woods, pasca Great Depression
yang melanda dunia pada dekade 1930-an. Pada Pada tanggal 22 Juli 1944 –
sebagai akibat dari Great Depression – 44 negara mengadakan pertemuan di Hotel
Mount Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat,
untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional baru yang akan
dibangun setelah Perang Dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa kerangka
kerja sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari pengulangan bencana
ekonomi yang terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini melahirkan “Bretton
Woods Agreements” yang membangun IMF dan organisasi kembarannya, The
International Bank for Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal
dengan nama World Bank). Pada awalnya, IMF hanya beranggotakan 29 negara, namun
kemudian pada awal tahun 2004 anggota IMF sudah mencapai 184 negara, yang
berarti hampir semua negara anggota PBB juga menjadi anggota IMF.
Organisasi IMF
Dana Moneter Internasional (IMF) adalah sebuah
organisasi internasional yang dikandung pada 22 Juli 1944 awalnya
dengan 45 anggota dan muncul pada tanggal 27 Desember 1945 ketika 29 negara menandatangani
perjanjian, dengan tujuan untuk menstabilkan nilai tukar dan membantu rekonstruksi sistem
pembayaran internasional di
dunia. Negara memberikan
kontribusi ke kolam renang yang
bisa dipinjam dari, untuk sementara, dengan negara-negara dengan
ketidakseimbangan pembayaran. IMF bekerja untuk meningkatkan perekonomian negara-negara anggotanya. IMF menggambarkan dirinya sebagai "sebuah organisasi dari 187
negara (per Juli 2010), bekerja untuk mendorong kerjasama moneter global, stabilitas keuangan aman,
memfasilitasi perdagangan internasional,
mempromosikan tinggi lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan, dan mengurangi kemiskinan. "tujuan organisasi itu menyatakan adalah untuk mempromosikan kerjasama ekonomi internasional,
perdagangan internasional, ketenagakerjaan, dan stabilitas
nilai tukar, termasuk dengan membuat sumber daya yang tersedia
untuk negara-negara anggota untuk memenuhi keseimbangan kebutuhan pembayaran.
kantor
pusatnya terletak di Washington, DC.
Pada tahun 1995 Dana Moneter Internasional mulai bekerja pada standar diseminasi data dengan pandangan
membimbing negara-negara anggota IMF untuk
menyebarkan data ekonomi dan keuangan kepada publik. Dana Moneter Internasional dan Komite Keuangan (IMFC) mengesahkan
pedoman untuk standar diseminasi dan mereka dibagi
menjadi dua tingkatan: The
Diseminasi Data System Umum (GDDS) dan Standar Diseminasi data khusus
(SDDS). Dewan eksekutif Dana
Moneter Internasional menyetujui SDDS dan GDDS pada tahun 1996 dan 1997, dan perubahan berikutnya yang dipublikasikan di
revisi Sistem ini ditujukan terutama pada statistik dan bertujuan untuk meningkatkan banyak aspek statistik "Panduan
ke Sistem Diseminasi Data General." sistem di suatu negara. Hal ini juga bagian dari Tujuan Pembangunan Milenium dan Bank Dunia Makalah Penanggulangan Kemiskinan Strategis. IMF menetapkan sistem dan standar untuk membimbing anggota dalam penyebaran kepada publik data ekonomi
dan keuangan. Saat ini ada dua
sistem seperti: GDDS dan SDDS superset,
untuk negara-negara anggota memiliki atau mencari akses ke pasar modal internasional. Tujuan utama dari GDDS
adalah untuk mendorong negara-negara
anggota IMF untuk membangun
kerangka kerja untuk meningkatkan
kualitas data dan meningkatkan pembangunan
kapasitas statistik. Ini akan
melibatkan penyusunan meta data
yang menjelaskan praktek saat ini
koleksi statistik dan menetapkan rencana perbaikan.
Setelah membangun kerangka kerja, sebuah negara dapat mengevaluasi kebutuhan statistik, menentukan prioritas dalam meningkatkan ketepatan waktu, transparansi, kehandalan dan aksesibilitas
data keuangan dan ekonomi.
Aplikasi ini akan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh
dewan eksekutif IMF. Setelah pertimbangannya, dewan akan menyampaikan laporan
kepada dewan gubernur IMF dengan rekomendasi dalam bentuk Rekomendasi ini
mencakup jumlah kuota di IMF, berupa pembayaran langganan "resolusi
keanggotaan.", Dan istilah adat lainnya dan kondisi keanggotaan Setelah
dewan gubernur telah mengadopsi Resolusi keanggotaan,. negara pemohon perlu
mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan berdasarkan hukum sendiri untuk
mengaktifkannya untuk menandatangani Anggaran Dasar IMF Perjanjian dan untuk
memenuhi kewajiban keanggotaan IMF. Demikian pula, setiap negara anggota dapat menarik diri
dari IMF, walaupun itu jarang terjadi. Sebagai contoh, pada bulan April 2007,
Presiden Ekuador, Rafael Correa, mengumumkan pengusiran perwakilan Bank Dunia
di negara ini. Beberapa hari kemudian, pada akhir April, presiden Venezuela
Hugo Chavez mengumumkan bahwa negara itu akan menarik diri dari IMF dan Bank
Dunia. Chavez dijuluki kedua organisasi sebagai "alat kekaisaran"
yang "melayani kepentingan Utara. Pada Juni 2009,
kedua negara tetap sebagai anggota dari kedua organisasi. Pemerintah Venezuela
terpaksa mundur karena penarikan akan memicu klausa default di obligasi
pemerintah negara itu. Seorang
anggota kuota di IMF menentukan jumlah langganan, berat suara, akses kepada
pembiayaan IMF, dan alokasi Special Drawing Rights (SDR). Sebuah negara anggota
tidak dapat secara sepihak meningkatkan kuota-kenaikan harus disetujui oleh Dewan
Eksekutif IMF dan terkait dengan formula yang mencakup variabel seperti ukuran
sebuah negara dalam perekonomian dunia. Sebagai contoh, pada tahun 2001,
Republik Rakyat China dicegah meningkatkan kuotanya setinggi itu berharap,
memastikan itu tetap pada tingkat ekonomi G7 terkecil (Kanada). Pada
bulan September 2005 negara-negara anggota IMF setuju untuk putaran pertama
ad-hoc peningkatan kuota bagi empat negara, termasuk China [rujukan?]. Pada
tanggal 28 Maret 2008, dewan eksekutif IMF berakhir masa diskusi yang luas dan
negosiasi melalui paket utama reformasi untuk meningkatkan tata kelola lembaga
yang akan mengalihkan kuota dan hak suara dari canggih untuk pasar negara
berkembang dan negara berkembang. Di bawah pengaturan yang ada, negara-negara
industri (termasuk Meksiko) memegang 57 persen dari suara IMF [kutipan
diperlukan]. Tapi krisis keuangan telah miring kontrol jauh dari ekonomi dewasa
dililit hutang, seperti Amerika Serikat dan Inggris, yang mendukung tumbuh
cepat, kas-kaya, yang disebut BRIC ekonomi Brasil, Rusia, India, dan China.
Pada Mei 2011 IMF Pemimpin Dominique Strauss-Kahn
ditangkap yang membuka itu IMF dan tempat bank dunia untuk pemimpin baru. Ini
dikatakan mereka benar-benar mencari beberapa perubahan untuk membuka hal-hal
ke negara lain untuk memimpin, dan untuk mendapatkan sistem suara berubah
sekitar. Sistem pemungutan suara memberikan suara lebih banyak negara yang
lebih besar, tetapi juga membantu Negara-negara berkembang kecil memiliki lebih
besar mengatakan karena pertumbuhan ekonomi mereka.
Peranan dan Fungsi IMF
IMF
memiliki tiga fungsi yang berperan dalam pencapaian dua tujuannya. Adapun
fungsi yang pertama yaitu pemantauan, yang diartikan sebagai tanggung jawab
mengawasi system keuangan internasional dan mengawasi kepatuhan setiap negara
anggota dalam memenuhi kewajibannya untuk mengimplementasi kebijakan-kebijakan
yang kondusif bagi pertumbuhan yang terpadu seperti stabilitas harga, membantu
memajukan pengaturan pertukaran yang stabil dan menghindari manipulasi nilai tukar,
serta memberikan data perekonomiannya kepada IMF sehingga dapat memantau
kondisi ekonomi dan keuangan di seluruh dunia serta memeriksa apakah kebijakan
di negara anggota terbukti benar menurut sudut pandang internasional maupun
nasional. Selain itu juga IMF memiliki kewengan dalam memperingatkan negara
anggota untuk mewaspadai bahaya yang mengintai, dengan demikian pemerintah
dapat mengambil tindakan pencegahan. Untuk fungsi kedua yaitu peminjaman, yang
diartikan sebagai institusi yang memberikan pinjaman kepada negara-
negara yang mengalami kesulitan dengan neraca pembayarannya. Tujuan utama
peminjaman bagi negara-negara berpendapatan rendah adalah demi pertumbuhan
ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Sedangkan fungsi ketiga yaitu bantuan
teknis dan pelatihan. Fungsi ketiga ini membuat IMF membantu negara-negara
anggotanya dalam memberikan saran untuk mengembangkan institusi pembuat
kebijakan dan instrument kebijakan ekonomi yang kuat.
Tujuan IMF
IMF memiliki dua tujuan yaitu
menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menjaga stabilitas nilai tukar
merupakan dua tujuan yang mencerminkan liberalisasi perdagangan dan memperkuat
globalisasi dengan berbagai implikasinya. Adapun beberapa implikasi dari dua
tujuan IMF tersebut adalah semakin terbukanya perdagangan antara negara yang
diharapkan memiliki dampak positif karena keberadaan suatu negara akan memiliki
pilihan yang lebih luas dalam memperdagangkan hasil produk dan jasanya atau
dengan kata lain yaitu memiliki pilihan ekspor-impor yang lebih luas sehingga
diharapkan akan memperkuat cadangan devisanya. Lebih lanjut bahwa keterbukaan
pasar akan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena akan semakin banyaknya
investasi langsung maupun tidak langsung yang akan mendorong mobilitas sumber
daya semakin efisien, namun kebijakan ini memiliki persyaratan yaitu
dibutuhkannya transparansi dan pemerintah yang demokratis dalam mempersiapkan
iklim investasi yang baik seperti penerapan prinsip-prinsip GCG dan penegakkan
hukum yang baik.
Tujuan kedua yaitu stabilitas nilai
tukar yang diharapakan bermanfaat menjaga keseimbangan perdagangan
internasional sehingga tidak memiliki distorsi harga dalam implementasi ekspor
dan impor. Hal ini didasari bahwa apabila terjadi goncangan pada nilai tukar
yang menyebabkan terdepresiasi mata uang negara tertentu (soft currency) dan
berakibat pada naiknya biaya impor sehingga akan berakibat pada
ketidakseimbangan neraca pembayaran dan sebaliknya. Lebih lanjut bahwa dengan
ketidakseimbangan neraca pembayaran akan mempengaruhi cadangan devisa suatu
negara dalam membiayai permintaan mata utang untuk transaksi bisnis. Sebagai
contohnya yaitu pada saat krisis moneter dimana negara-negara asia terkususnya
asia tenggara yang mengalami kesulitan cadangan devisa maka IMF dapat membantu
dengan memberikan bantuan financial dan berbagai bantuan teknis lainnya
sehingga secara perlahan-lahan terjadi perbaikan pada kinerja ekonomi.
Kesimpulan
Dana
Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) adalah organisasi
internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial global dan
menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah
keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara. IMF memiliki dua tujuan yaitu
menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menjaga stabilitas nilai tukar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar