BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dengan
berakhirnya perang dunia I, berbagai epidemi penyakit berjangkit, bencana
kelaparan menjalar, melihat kenyataan itu perlu mendirikan suatu organisasi
yang menangani masalah bantuan. Organisasi ini resmi didirikan pada
tanggal 05 Mei 1919 dalam suatu Konferensi Kesehatan Internasional di Cannas
Perancis.
1.2.
Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk :
o
Mengetahui dan memahami sejarah lahirnya
organisasi Palang Merah Internasional
o
Menambah wawasan mengenai organisasi
Palang Merah Internasional
o
Sebagai salah satu tugas mata pelajaran
PKn.
1.3.
Permasalahan
1.3.1. Bagaimanakah
sejarah lahirnya Palang Merah Internasional ?
1.3.2. Apa
saja Prinsip dasar Palang Merah Internasional ?
1.3.3. Bagaimanakah
Organisasi Palang Merah Internasional di dunia ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Palang Merah
Palang
Merah Internasional adalah Suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan
pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang menderita tanpa
membeda – bedakan bangsa, golongan, agama dan politik.
Palang
Merah secara umum dikenal sejak tahun 1863 sebagai Pergerakan Internasional
dari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang merupakan sebuah Organisasi
Internasional yang bersifat Kemanusiaan dan berdiri sendiri di banyak negara di
dunia.
Dengan
pelayanan sukarela untuk menolong sesama, Palang Merah berkembang untuk
melayani korban perang dan melaksanakan Konvensi Geneva.
Kegiatan
Palang Merah ini meluas termasuk pelayananmasa damai seperti mendirikan bank
darah, memberikan pendidikan pertolongan peratama dan perlindungan di air dan
di darat, serta merawat korban bencana seperti banjir, longsor,kebakaran dll.
selain itu Palang Merah juga menolong para tawanan perang
Tahun
1859 Henry Dunant pergi ke Italia menuju Solferino, di Solferino sedang terjadi
perang antar Perancis dan Sardinia melawan tentara Austria.
Dari
pengalaman tersebut ia mengarang buku dengan judul “ Un Souvenir De Solferino”
( Kenangan di Solferino )
Dan
buku tersebut menarik perhatian dunia dan beberapa orang terkenal yang akhirnya
membentuk Panitia 5 yang terdiri dari :
1. Jendral Dufour
2. Mr. Maunior
3. Dr. Appia
4. Gustave Moyneier
5. Jean Henry Dunant
Mereka
membentuk lembaga sosial yang bernama PALANG MERAH tahun 1899.
Panitia lima
tersebut merintis terbentuknya Palang Merah Lambang Palang Merah di atas dasar
putih. Lambang tersebut berarti Perlindungan bagi para petugas, penolong di
medan perang.
Panitia lima
menjadi Komite Internasional Palang Merah (KIPM) yang dalam bahasa Inggrisnya
yaitu International Commitee Of The Red Cross (ICRC).
Jean Henry
Dunant adalah Bapak Palang merah sedunia karena beliaulah pendiri dan
peloporberdirinya Palang Merah.J.H. Dunant lahir di Swiss pada tanggal 8 Mei
1828 (ditetapkan sebagai Hari Palang Merah dan BulanSabit Merah Internasional)
Ayahnya bernama Jean Jacques Dunant dan Ibunya bernama AntoinetteColladon.
2.2. Sejarah Lambang Palang Merah
Sebelum Lambang
Palang Merah diadopsi sebagai Lambang yang netral untuk memberikan pertolongan
kepada tentara yang terluka di medan perang, pada waktu itu setiap pelayanan
medis kemiliteran memiliki tanda pengenal sendiri-sendiri dengan warna yang
berbeda-beda. Austria misalnya, menggunakan bendera putih. Perancis menggunakan
bendera merah dan Spanyol menggunakan bendera kuning. Akibatnya, walaupun
tentara tahu apa tanda pengenal dari personel medis mereka, namun biasanya
mereka tidak tahu apa tanda pengenal personel medis lawan mereka. Pelayanan
medis pun tidak dianggap sebagai pihak yang netral. Melainkan dipandang sebagai
bagian dari kesatuan tentara, sehingga tanda pengenal tersebut bukannya memberi
perlindungan namun juga dianggap sebagai target bagi tentara lawan yang tidak
mengetahui apa artinya. Lambat laun muncul pemikiran yang mengarah kepada
pentingnya mengadopsi Lambang yang menawarkan status netral kepada mereka yang
membantu korban luka dan menjamin pula perlindungan mereka yang membantu di
medan perang.
Kepentingan
tersebut menuntut dipilihnya hanya satu
Lambang. Namun yang menjadi masalah kemudian, adalah memutuskan
bentuk Lambang yang akan digunakan oleh personel medis sukarela di medan
perang. Dalam suatu kurun waktu, ikat lengan berwarna putih dipertimbangkan
sebagai salah satu kemungkinan. Namun, warna putih telah digunakan dalam
konflik bersenjata oleh pembawa bendera putih tanda gencatan senjata, khususnya
untuk menyatakan menyerah. Penggunaan warna putih pun dapat menimbulkan
kebingungan sehingga perlu dicari suatu kemungkinan Lambang lainnya.
Delegasi dari
Konferensi Internasional tahun 1863 akhirnya memilih Lambang Palang Merah di
atas dasar putih, warna kebalikan dari bendera nasional Swiss (palang putih
diatas dasar merah) sebagai bentuk penghormatan terhadap Negara Swiss yang
memfasilitasi berlangsungnya Konferensi Internasional saat itu. Bentuk Palang
Merah pun memberikan keuntungan teknis karena dinilai memiliki desain yang
sederhana sehingga mudah dikenali dan mudah dibuat. Selanjutnya pada tahun
1863, Konferensi Internasional bertemu di Jenewa dan sepakat mengadopsi Lambang
Palang Merah di atas dasar putih sebagai tanda pengenal perhimpunan bantuan
bagi tentara yang terluka – yang kemudian berubah menjadi Perhimpunan Nasional
Palang Merah. Pada tahun 1864, Lambang Palang Merah di atas dasar putih secara
resmi diakui sebagai tanda pengenal pelayanan medis angkatan bersenjata.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sejarah Lahirnya Palang Merah
Internasional
Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino, sebuah kota kecil
yang terletak di daratan rendah Propinsi Lambordi, sebelah utara Italia,
berlangsung pertempuran sengit antara prajurit Perancis dan Austria.
Pertempuran yang berlangsung sekitar 16 jam dan melibatkan 320.000 orang
prajurit itu, menelan puluhan ribu korban tewas dan luka-luka. Sekitar 40 ribu
orang meninggal dalam pertempuran.
Banyaknya prajurit yang menjadi korban, dimana pertempuran
berlangsung antar kelompok yang saling berhadapan, memang merupakan
karakteristik perang yang berlangsung pada jaman itu. Tak ubahnya seperti
pembantaian massal yang menghabisi ribuan orang pada satu waktu. Terlebih lagi,
komandan militer tidak memperhatikan kepentingan orang yang terluka untuk
mendapatkan pertolongan dan perawatan. Mereka hanya dianggap sebagai ‘makanan
meriam’. Ribuan mayat tumpang tindih dengan mereka yang terluka tanpa
pertolongan. Jumlah ahli bedah pun sangat tidak mencukupi. Saat itu, hanya ada
empat orang dokter hewan yang merawat seribu kuda serta seorang dokter untuk
seribu orang. Pertempuran tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh Perancis.
Akibat perang dengan pemandangan yang sangat mengerikan itu,
menggugah Henry Dunant, seorang
pengusaha berkebangsaan Swiss (1828 – 1910) yang kebetulan lewat dalam
perjalanannya untuk menemui Kaisar Napoleon III guna keperluan bisnis. Namun
menyaksikan pemandangan yang sangat mengerikan akibat pertempuran, membuat
kesedihannya muncul dan terlupa akan tujuannya bertemu dengan Kaisar. Dia
mengumpulkan orang-orang dari desa-desa sekitarnya dan tinggal di sana selama
tiga hari untuk sungguh-sungguh menghabiskan waktunya guna merawat orang yang
terluka.
Ribuan orang yang terluka tanpa perawatan dan dibiarkan mati
di tempat, karena pelayanan medis yang tidak mencukupi jumlahnya dan tidak
memadai dalam tugas/keterampilan, membuatnya sangat tergugah. Kata-kata
bijaknya yang diungkapkan saat itu, “Siamo
tutti fratelli” (Kita semua saudara), membuka hati para sukarelawan
untuk melayani kawan maupun lawan tanpa membedakannya.
3.2. Organisasi Palang Merah Internasional
3.2.1
KIPM/ICRC.
Komite
Internasional Palang Merah = Intermational Commite Of The Red Crocc, merupakan
perkembangan dari panitia lima/komite lima. Didirikan pada tahun 1863 sebagai
lembaga netral pelindung Prinsip _ Prinsip Palang Merah. KIPM juga sebagai penggerak Palang Merah dan peleta dasar konvensi Genewa, KIPM berkedudukan di
Jenewa - Swiss dan beranggotakan 25 orang warga Negara Swiss.
3.2.2
LIGA
Perhimpunan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Liga adalah gabungan Internasional Palang
Merah yang menangani masalah kesehatan, mencegah penyakit dan mengurangi
penderitaan manusia. Liga didirikan pada tanggal 5 Mei 1919 dengan diadakannya
Konferensi Kesehatan Internasional di Cammer Pancis dan berdirinya Liga
diprakarsai oleh seorang bankir Amerika bernama Mr.Henry P. Davidson.
Motto Liga Inter
Arma Caritas “ ( Bantuan diantara pertikaian) Per- Humanitatem Ad Pacem (
Perdamaian Melalui Kemanusiaan )
Palang Merah
Indonesia diterima sebagai anggota LIGA yang ke 68 pada tanggal 16 Oktober 1950
3.2.3
Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Nasional ( PPM dan BSMN )
Adalah
perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang diakui oleh ICRC
dan Liga sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3.2.4
Konfenrensi Internasional Palang Merah
KIPM
adalah pertemuan tertinggi yang biasanya diselenggarakan 4 tahun sekali terdiri
dari delegasi - delegasi Palang Merah Internasional dan Negara - Negara yang
ikut menandatangani.
3.3
Prinsip
Dasar Palang Merah Internasional
o Kemanusiaan
Gerakan Palang Merah
dan Bulan sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberi
pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah
dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian,
persahabatan, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.
o Kesamaan
Gerakan ini tidak
membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama atau pandangan
politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan
kebutuhannya dan medahulukan keadaan yang paling parah.
o Kenetralan
Agar senantiasa
mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau
melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama atau ideologi.
o Kemandirian
Gerakan ini bersifat
mandiri. Perhimpunan nasional disamping membantu Pemerintahnya dalam bidang
kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga
otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.
o Kesukarelaan
Gerakan ini adalah
gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk
mencari keuntungan apa pun.
o Kesatuan
Di dalam suatu
negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang
terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh
wilayah.
o Kesemestaan
Gerakan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap Perhimpunan
Nasional mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama
manusia.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Palang
Merah Internasional adalah Suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan
pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang menderita tanpa
membeda – bedakan bangsa, golongan, agama dan politik. Organisasi Palang Merah
Internasional terdiri dari : KIPM/ICRC, Konfenrensi Internasional
Palang Merah, Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Nasional ( PPMdan
BSMN ), dan LIGA.
Prinsip dasar dari gerakan Palang
merah internasional adalah Kemanusiaan, Kesamaan,
Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, dan
Kesemestaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar