Situs Ciburuy yang terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong,
merupakan situs peninggalan jaman Prabu Siliwangi yang kemudian
dilanjutkan oleh anaknya yaitu Prabu Kian Santang. Pada zaman dahulu
tempat ini oleh Prabu Kian Santang digunakan sebagai arena pertarungan
dengan jawara-jawara di pulau jawa. Awal mula tempat ini
. dijadikan tempat pertarungan karena pad a suatu hari Prabu Kian
Santang menemukan sebuah keris dan beliau mendapat amanat untuk
menancapkannya pada sebuah batu sehingga dari batu tersebut keluarlah
air, lalu beliau disuruh mengikatkan keris terse but pada sorbannya lalu
keris tersebut dihanyutkan hingga keris terse but berhenti. Di tempat
keris berhenti tersebutlah Prabu Kian Santang akan mendapatkan lawannya.
Pada suatu saat Prabu Kian Santang sedang mengadakan pertarungan di
daer9h tersebut tetapi tidak ada satupun lawannya yang dapat mengalahkan
Prabu Kian Santang, hingga pada suatu saat datanglah utusan Sayyidina
Ali yaitu H. Mustafa untuk melawan Prabu Kian Santang. Akhirnya Prabu
Kian Santang dapat dikatahkan. Setelah Prabu Kian Santang dikalahkan, H
Mustafa memberikan amanat kepada beliau untuk pergi ke Tanah Suci
bertemu dengan Sayidina Ali dan senjata-senjata Prabu Kian Santang
ditinggalkan di Ciburuy. Peninggalan sejarah yang terdapat di situs
Ciburuy ini antara lain keris, bende (Ionceng yang terbuat dari
perunggu), kujang (senjata Prabu Siliwangi), trisula, tombak, dan
tulisan jawa kuno yang ditulis Prabu Kian Santang di atas daun nipah dan
daun lontar. Masyarakat sekitar seGara rutin mengadakan upacara
pencucian keris yang dilaksanakan setiap 1 Muharam. Di kawasan situs
Ciburuy juga terdapat larangan berupa pantangan dimana setiap hari jumat
dan hari sabtu tidak boleh seorangpun memasuki kawasan Situs Ciburuy.
Adapun batas administrasi dari Situs Ciburuy adalah sebagai berikut:
Utara : Desa Bayongbong dan Desa Ciburuy
Timur : Desa Bayongbong
Selatan : Desa Cinta Nagara
Barat : Desa Cinta Nagara
Somber daya listrik kawasan Situs Ciburuy ini be rasa I dari PLN
dengan kapasitas 450 watt dan voltase 220 volt serta distribusi yang
baik. Sumber air bersih di kawasan tersebut berasal dari mata air dengan
kualitas air yang jemih, rasa air yang tawar dan bau air yang normal.
Tidak terdapat alat komunikasi di kawasan Situs Ciburuy ini.
Visabilitas di kawasan situs Ciburuy sedikit terhalang oleh
pemukiman penduduk, namun tingkat kebisingan di kawasan tersebut
tergolong rendah dan tidak terdapat rambu iklan.
Aktivitas yang bisa dilakukan di objek tersebut yaitu wisata ziarah,
penelitian kebudayaan dan melihat benda-benda peninggalan sejarah.
Adapun pengunjung yang datang ke kawasan Situs Ciburuy ini antara lain
berasal dari Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Bogor dan Garut.
Aspek legalitas dan kebijakan masih dalam proses pengaturan Pemda
Kabupaten Garut, begitupun pengelolaannya masih bersifat sementara di
bawah pengawasan aparat setempat.
Aspek Khusus
Di kawasan tersebut belum terdapat fasilitas akomodasi, apabila
pengunjung ingin bermalam dapat menginap di Pondok Wisata Kondang Sari
yang terdapat di Kecamatan Bayongbong dengan jarak 5 km, sedangkan untuk
rumah makan berada di Jalan Raya Bayongbong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar